TUHAN Tidak Main Dadu (Albert Einstein)

Ada dua iklan layanan masyarakat hingga penghujung pertengahan 2008 ini yang menggelitik hati saya jika menyaksikan penayangannya di televisi nasional.

Pertama iklan layanan masyarakat 100 Tahun Kebangkitan Nasional nya Deddy Mizwar, sangat menggelitik urat malu saya yang sudah lama kaku, tidak berfungsi.

Kedua iklan layanan masyarakat Save Our Nation nya Rizal Mallarangeng. Iklan ini cukup menggelitik rasa ketampanan diri saya sehingga sering mematut-matut diri di depan cermin tiap kali iklan tersebut ditayangkan.

Rasanya pantes juga saya jadi pemimpin bangsa yang sering terpuruk karena dibodoh-bodohi ini, paling tidak saya pikir diri ini pantes juga jadi Wakil Rakyat Yth. di Senayan onoh. Paling tidak untuk memperjuangkan masa depan anak bangsa keturunan leluhur Siburian..he..he..he.., yah..... paling tidak gitu lah..!

Iklan-iklan yang menyesakkan dada lebih buaanyak lageh, pasti, dan yang lebih nyelekit biasanya iklan terselubung yang dilontarkan oleh para pengawang-awang republik ini neh. Misalnya tentang iklan usia pemimpin (baca: calon Presiden RI bukan presiden partai!) harus seperti jagung gitu, ato kelapa, ato paling tidak kayak rumput lah....yang muda gicu, supaya lebih gampang dan empuk untuk dimamah kale, he...he...he.....

Jadi ingat lah saya petuah Vox Populii vox Dei yang bermakna Agung (Devine), Suara Rakyat adalah Suara Tuhan. Penjelasannya pada primbon "ngupeen" adalah sbb:

During the times of Imperial China, the emperor rule with a notion that his throne his authority is derived from mandate from the heavens. The mandate is believed to continue to be in force if the emperor and his successors able to rule the country well, and continue it will until the occurrence of an event showing revocation of such divine mandate.

The Divine does not descent from the high heavens telling the emperor to his face that he’d screwed up and need to abdicate, but it is the ascension of the people’s voice that mark the ending of dynasties and regimes. This occurred to many countries, ours included.

Jadi jangan lah kita anggap Tuhan juga main Dadu!!!