Wali

Oleh: Widjajono Partowidagdo

Waktu saya baru lulus, saya diminta mas Iman (Ketua Jurusan TM) untuk jadi wali adik2 kelas saya yaitu Angkatan 71 dan Angkatan 72. Yang saya senang dari adik2 kelas saya ini pintarnya hampir merata. Saya jadi wali 2 Angkatan karena dosen kita waktu itu banyak yang pergi ke Perancis (mas Faisal, mas Andi dan mas Pomo). Saya dekat dengan sebagian Angkatan 73 karena mereka dapat masalah waktu itu.
Kembali dari Amerika (1987) saya tidak jadi wali untuk waktu yang lama, tetapi saya dekat dengan Angkatan 1980-1982 (yang masih belum lulus waktu itu, seperti Aak dan Rida), membimbing banyak sekali Angkatan 1983-1987 dan ngajak jalan-jalan Angkatan 1986-1990 ( Sutopo, Jalu, Moyo, Mail, Iwan, Meutia, Tomo, Yanfidra dan lain-lain) baik ke gunung maupun ke pantai.
Kemudian saya jadi Wali Angkatan 1995 (dengan Doddy Abdassah) dan Wali angkatan 2001 (dengan Ucok). Tradisi jalan-jalan tetap dilanjutkan. Seorang dari mereka baru saja mengirim email berikut:
Mas Wid yang baik…
Saya sering membaca tulisan mas di milist TM, sangat bagus untuk pencerahan dan menambah wawasan kami di industri migas. Kami dari Angkatan 1995 (mas Wid dan Mas DA sebagai dosen walinya) ikut bangga atas pencapaian/prestasi mas dalam kontribusinya di negeri ini…
Teringat oleh kami, saat acara pasca ospek jurusan, kita sama2 ke lembang dg mas Wid (dg khas sandal gunungnya) menumpang angkot di Ledeng, berjalan kaki, minum susu dilembang….lalu acara di villanya Mbak Nenny di Sukabumi, kami sama2 mas Wid ngumpul bareng, diskusi, belanja kepasar bareng….tidak ada beda antara seorang guru besar saat ini, seorang anggota DEN dan kami saat itu, mahasiswa…..
Saya pernah membaca catatan harian mas Wid yang dulu pernah dishare....catatan perjalanan Mas Wid keliling Eropa setelah kuliah S2/S3 th 1987…..apakah masih ada soft filenya mas ? Riwayat perjalanan yg menunjukkan kesederhanaan seorang mas Wid.
Teman2 TM 95 juga merasakan hal yang sama dan mereka sudah berkiprah dg keahliannya masing2x, saya cc kan juga ke milist angkatan 1995 yg mungkin tidak semuanya member milist TM-ITB.
O, ya apakah teman2 masih menyimpan foto2 kenangan bersama mas Wid saat liburan semester II (pasca ospek)....?
Salut dan bangga mas…. Maaf lahir bathin, salam buat keluarga. Selamat berkarya di Dewan Energi Nasional.
Menurut Emerson, rahasia pendidikan berasal dari rasa hormat terhadap anak didik. Saya mempunyai pengalaman bahwa apabila mahasiswa sering diajak piknik bersama, seperti mendaki gunung atau menyusuri pantai, berkemah atau study tour, sehingga terjadi keakraban antara pengajar dan mahasiswa, maka mahasiswa tersebut menjadi lebih rajin belajar, mempunyai semangat hidup dan percaya diri sehingga akibatnya lebih sukses dalam belajar dan mencari pekerjaan.
Di Departemen Teknik Elektro di MIT (Massachusets Institute of Technology) dosen diminta untuk mengganti mata pelajaran yang diajarkan setelah sekian tahun mengajar pelajaran tersebut. Sebelum mengajar pelajaran baru tersebut dia diminta duduk dulu satu semester di kelas yang memberikan pelajaran tersebut, supaya dia dapat merasakan kesulitan mahasiswa dalam mengambil pelajaran tersebut disamping lebih memahami bahan yang diajarkan. Suatu saat Prof. Allan P. Oppenheim duduk disuatu kelas dan karena kadang-kadang mendapat kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah atau memahami sesuatu, dia bertanya kepada mahasiswa yang cepat sekali menangkap pelajaran tersebut. Menjelang akhir semester mahasiswa tersebut bertanya: "Ngapain kamu orang tua kok ngambil kelas ini?" Setelah dijawab : "Saya mengambil kelas ini karena harus mengajar tahun depan," mahasiswa tersebut tertawa sambil heran dan berkata : "Ah lu bercanda kali".
Menurut Prof. Allan P. Oppenheim proses belajar mengajar akan lebih berhasil bila kedua belah pihak menyukai hal tersebut "The idea is having fun" atau idenya adalah bersenang-senang. Kalau dosen dan mahasiswa sama-sama menyenangi proses tersebut maka belajar mengajar akan efektif (mencapai sasarannya). Bahkan ada yang berpendapat bahwa : "If you are not learning while you are teaching, you are not teaching." Kalau anda tidak belajar pada saat mengajar, maka anda tidak mengajar. Mengajar adalah cara belajar yang terbaik. Mengajar disamping mendapatkan penghasilan juga berpahala dan menyenangkan. Buat yang belajar, belajarlah karena keingintahuan dan ingin menggunakan pengetahuan tersebut untuk suatu yang bermanfaaat, sehingga belajar tersebut menyenangkan.
Tahun 2004 saya menulis buku Mengenal Pembangunan dan Analisis Kebijakan (525 halaman). Andaikata ada yang berminat dapat dibeli waktu Temu Alumni di Kantor Puja. Harganya 50 ribu (Kalau photocopy lebih mahal). Dulu Dik Hatta Rajasa, selain pernah jadi murid saya di TM, pernah jadi murid saya di Program S2 Studi Pembangunan ITB di Jakarta Design Center selama 1 semester. Ketika jadi Anggota DPR dia lapor: ‘’Saya mengambil kuliah Mas Wid satu semester tapi kalau debat di DPR tidak pernah kalah”. Tidak ada yang lebih membahagiakan seorang guru selain melihat murid muridnya berhasil. Seperti Bu Mus (Muslimah) mendidik Laskar Pelangi.
Saya sering menganjurkan murid-murid di kelas untuk baca buku “The Secret” (Rhonda byrne, Atria books, 2006). Rahasia alam (the law of attraction) adalah bahwa: Whatever is going on in you mind are attracting to you. Apapun yang berlangsung dalam benak anda akan memasuki diri anda (Prentice Mulford). Jadi berpikirlah positif dan berbahagia karena akan memberikan hal-hal positif dan kebahagiaan pada anda serta pada dunia sekitar anda. Beberapa hal yang penting dilakukan supaya hidup bahagia adalah takutlah hanya kepada Tuhan, jangan benci sipapun, jangan senang melihat orang lain susah, jangan suka menghina orang dan jangan sedih kalau dihina orang.
Anjuran Napoleon Hill: Fear No Man, Hate No Man, Wish No One Misfortune, and more than likely you will have plenty of friends.
Nasihat Napoleon Hill: If you must slander someone don’t speak it but write it-write it in the sand near the water’s edge.
Saran Dr. Norman Vincent Peale: Kalau ada yang menghina dan membuatmu sedih, jadikan mereka Guru. Bukan karena mereka bijaksana, tetapi karena hal itu membuat dirimu menjadi lebih bijaksana.
Saya menganjurkan untuk membaca buku LOVE-nya Leo Buscalgia (yang juga ada di buku Analisis Kebijakan saya). Buku tersebut telah merubah hidup saya.
Dr. Leo Buscalgia dalam bukunya yang berjudulnya "Love" bercerita bahwa dia diilhami untuk membuka "Love Class" di University of Southern California karena di musim dingin 1969 muridnya yang pintar dan cantik berasal dari keluarga yang berkecukupan bunuh diri di pantai Pacific Palisades di Los Angeles. Inti buku tersebut dinyatakan dalam "love requires one to be strong" atau "cinta membutuhkan seseorang untuk kuat," sehingga setiap orang bisa menyebarkan luaskan cintanya dan berguna bagi orang lain.
Love Requires One To Be Strong (Leo Buscaglia)
His main function is to help unfold his true Self.
Equal to his function is helping others to become strong and perfect them selves as unique individuals.
He will do this best by affording all person the opportunity to show their feelings, express their aspirations and share their dreams.
He must see the forces labeled "evil" as emanating from suffering people who, like him self, are "human" and in the process of attempting to perfect their "beings".
He must combat these forces of evil through an active love which is deeply concerned and interested in each person's free quest for self-discovery.
He must believe that it is not the world that is ugly, bitter and destructive, but it is what man has done to the world that makes it appear so.
He must be a model. Not a model of perfection, a state not often reached by man, but a model human being. For being a good human being is the greatest thing he can be.
He must be able to for give himself for being less than perfect.
He must understand that change is inevitable, and that when it is directed in love and self realization, it is always good.
He must be convinced that behavior, to be learned, must be tried out. "To be is to do".
He must learn that he cannot be loved by all men. That is the ideal. In the world of men, it is not often found.
He can be the finest plum in the world, rife, juicy, sweet, succulent and offer him self to all. But he must remember that there will be men who do not like plums.
He must understand that if he is the world's plum and someone he loves does not like plums, he has the choice of becoming a banana. But he must be warned that if the chooses to become a banana, he will be a second rate banana. But he can always be the best plum.
He must realize that if he chooses to be a second rate banana, he runs the risk of the loved one finding him second best and, wanting only the best, discarding him.
He can then spend his life trying to become the best banana-which is impossible if he is a plum - or he can seek again to be the best plum.
He must endeavor to love all men even if he isn't loved by them. He doesn't love to be loved : he loves to love.
He must reject no man, for he realizes that he is a part of every man and to reject even one man, is to reject himself.
He must knows that if he loves all men and is rejected by one, he must not pull away in fear, pain, disappointment or anger. It is not the other man's fault. He was not ready for what was offered. Love was not ready for what was offered. Love was not offered him with conditions.
He gave love because he was fortunate enough to have it to give, because he felt joy in the giving not for what he would receive in return.
He must understand that, if he is rejected in one love. The are hundreds of others awaiting love. The idea that there is but one right love is deception. There are many right loves.

Cinta Membutuhkan Seseorang Untuk Kuat
Tugas utamanya adalah membantu membuka jati dirinya.
Tugas utamanya lainnya adalah membantu orang lain menjadi kuat dan menyempurnakan dirinya sebagai pribadi yang unik.
Dia akan melakukan yang terbaik dengan memberikan semua orang kesempatan untuk menyatakan perasaannya, memperlihatkan aspirasinya dan membagi mimpinya.
Dia harus melihat kekuatan yang disebut jahat" sebagai berasal dari orang yang menderita, yang seperti dirinya, adalah "manusia" dan di dalam proses untuk menyempurnakan dirinya.
Dia harus memerangi kekuatan jahat melalui cinta yang aktif yang sangat memperlihatkan dan berkepentingan pada setiap pencarian bebas seseorang untuk menemukan diri.
Dia harus percaya bahwa bukan dunia yang jelek, pahit dan merusak, tapi ini adalah apa yang manusia telah perbuat kedunia yang membuatnya kelihatan seperti itu.
Dia harus menjadi model.Bukan model kesempurnaan, keadaan yang tidak sering tercapai oleh seseorang, tapi suatu model manusia.Untuk menjadi manusia yang baik adalah hal terbesar yang dapat dicapainya.
Dia harus dapat memaafkan dirinya untuk menjadi kurang dari sempurna.
Dia harus mengerti bahwa perubahan adalah tidak dapat dihindari dan ketika perubahan dituntun oleh cinta dan kesadaran diri, selalu baik.
Dia harus diyakinkan bahwa perilaku, untuk dipelajari, adalah untuk dilakukan. Menjadi adalah melakukan.
Dia belajar bahwa dia tidak dapat dicintai oleh seluruh orang. Itu adalah ideal. Dalam dunia manusia itu jarang ditemukan.
Dia dapat menjadi plum terbaik di dunia, besar, banyak airnya, manis, lezat dan menawarkan dirinya untuk semua. Tapi dia harus ingat bahwa akan ada orang yang tidak menyukai plum.
Dia harus menyadari bahwa jika memilih menjadi pisang kelas dua, dia mengambil resiko bahwa orang yang dicintainya menemukan dirinya kelas dua, dan karena menginginkan yang terbaik membuangnya.
Dia dapat kemudian menghabiskan hidupnya berusaha menjadi pisang yang terbaik, yang tidak mungkin karena dia adalah plum atau dia dapat lagi menjadi plum terbaik.
Dia harus berusaha untuk mencintai seluruh orang meskipun dia tidak dicintai oleh mereka.Dia tidak mencintai untuk dicintai, dia mencintai untuk mencinta.
Dia harus tidak menolak seorangpun, karena dia menyadari bahwa dia adalah bagian dari setiap orang dan menolak meskipun satu orang, berarti menolak dirinya sendiri.
Dia harus tahu bahwa jika dia dicintai oleh kebanyakan orang dan di tolak oleh seseorang, dia tidak harus patah arang dalam takut, terluka, kecewa atau marah. Itu bukan kesalahan orang tersebut. Dia tidak siap akan apa yang ditawarkan. Cinta tidak siap untuk apa yang ditawarkan. Cinta tidak ditawarkan padanya dengan syarat.
Dia memberikan cinta karena dia beruntung bisa memberi, karena dia senang memberi bukan untuk apa yang dia akan peroleh sebagai balasannya.
Dia harus mengerti bahwa, jika dia ditolak dalam suatu cinta terdapat ratusan lainnya menunggu cinta. Ide bahwa hanya ada satu cinta yang benar adalah penipuan. Terdapat banyak cinta yang benar.

Buat teman-teman, terutama yang punya putra-putri di Teknik Perminyakan ITB, mohon tidak perlu kuatir kalau saya tidak mengajar dan menjadi wali karena menjadi anggota DEN. Mengajar buat saya adalah suatu kebutuhan. Kalau tidak mengajar mungkin saya sakit. Saya paling senang kalau mahasiswa serius sekali mendengarkan saya “mendongeng” di kelas maupun di Maribaya. May God Bless Us.

Penulis adalah Guru Besar ITB & Anggota DEN