Dalam petikan Surat Pengangkatan saya sebagai Dosen Luar Biasa di Jurusan Teknik Perminyakan UPN “VETERAN” Yogayakarta (d/h Fakultas) tahun 1991, tercantum bahwa salah satu mata kuliah yang saya diberi kewenangan untuk mengajar adalah: “Manajemen Industri Minyak & Gasbumi dan Geothermal”.
Pertama sekali saya mengenal almarhum bapak Soentoro,MEng, di kampus UPN Ketandan, kemudian beliau mengundang saya untuk datang ke kediamannya di Mess UPN “VETERAN” Jl. Timoho.
Ketika itu beliau belum lama pensiun dari PN. PERTAMINA dengan jabatan terakhir sbg Direktur Muda EP di PN.PERTAMINA (nulisnya harus huruf besar semua, kata beliau).
Keluarganya masih tinggal di komplek PERTAMINA di daerah Jl. Pemuda, Jakarta Timur, makanya kalau ke Yogya beliau akan menginap di Mess UPN tersebut.
Malam-malam saya datang mengunjungi beliau bersama seorang teman mahasiswa TM-UPN, kemudian beliau bercerita panjang lebar tentang pengalamannya selama bekerja di PN.PERTAMINA. Juga mengenai tawaran-tawaran yang banyak sekali diajukan kepada beliau, menjelang pensiun, dari berbagai instansi/perusahaan asing maupun nasional untuk menjadi konsultan atau pun tenaga pengajar/dosen.
Beliau akhirnya memutuskan untuk menjadi Dosen di Jurusan Teknik Perminyakan UPN “VETERAN” Yogyakarta karena berasumsi bahwa beliau dapat berperan lebih optimal di UPN. Baik karena pengalaman, jabatan maupun akses yang beliau miliki ke berbagai institusi yang terkait dengan industri Minyak & Gasbumi nasional maupun internasional.
Saya merasakan, malam itu, bahwa chemistry kami sama.
Kemudian saya menanyakan kepada beliau, kira-kira dalam hal apa saya dapat membantu beliau untuk mata kuliah yang diajarkannya di atas. Di Jurusan Teknik Perminyakan ITB, ketika itu, mata kuliah tersebut diberi nama “Field Management.”
“Saya nggak ngerti, apa saya ini bodoh atau bagaimana,” kata pak Soen, “kok begitu banyak mahasiswa yang tidak lulus pada mata kuliah ini.” sambungnya.
“Kok bisa sampai beberapa angkatan mahasiswa yang mengulang mengambil mata kuliah ini.”
Kemudian saya tanya,”Pak sebenarnya yang mau bapak sampaikan kepada mahasiswa dalam mata kuliah itu intinya apa?”
Lalu beliau mengeluarkan setumpuk bundelan berisi UUD’45,Undang-Undang ttg PN.PERTAMINA, Peraturan Pemerintah, Keppres-Keppres, Peraturan dibidang Minyak dan Gasbumi, Textbooks... dlsb…dlsb…..
“Ooo…batin saya, mahfum,” sejak mahasiswa di ITB saya sudah membiasakan diri untuk membaca dan menulis, jadi saya dapat menangkap langsung inti persoalannya.
Beliau lebih banyak belajar dari pengalaman (Learning by Doing) bukan berlatar belakang dari mahasiswa S-1 yang kemudian jadi dosen profesional yang dapat menyusun Diktat atau Silabus kuliah secara terstruktur: jelas teori2nya, runtut, rinci , teratur sesuai SKS nya, dengan rujukan-rujukan atau referensi dari tulisan pakar-pakar di bidang industri Migas.
Tapi beliau sangat menguasai ilmu dan teori-teori Manajemen dan Kepemimpinan.
Ya…menurut saya beliau lebih menonjol dalam hal Leadership, sebagai pemimpin dan seorang Manager Oil Company yang handal, berani dan tegas.
Juga sebagai seorang Pandu; beliau senang, aktif dan menikmati dunia Kepramukaan.
Kesimpulan pertemuan kami malam itu, saya diberi kewenangan untuk mengajar di depan kelas dan membantu beliau dalam menyusun silabus mata kuliah Manajemen Industri Minyak & Gasbumi dan Geothermal, juga diktatnya.
Besoknya adalah hari pertama saya mengikuti beliau di kelas, saya lebih berperan sebagai Asrot (Asisten Sorot) dan pendengar yang baik. Beliau lebih banyak mengutip dan mengupas teori-teori manajemen, kemudian bercerita tentang penerapannya dengan ilustrasi pengalaman beliau ketika diberi kepercayaan oleh pemerintah RI untuk mengambil alih lapangan-lapangan minyak milik STANVAC (Belanda) di Sumatera Selatan (sekarang dikelola oleh Medco Energi).
Selanjutnya beliau lebih banyak berinteraksi, dengan mahasiswa yang hadir, dengan menanyakan kampung halaman masing-masing mahasiswa.
Hampir seluruh tempat asal mahasiswa yang ditanyainya beliau tahu persis tempat itu, bahkan makanan khas dan tempat-tempat makanan enak di daerah yang disebut para mahasiswa yang ditanya beliau lebih tahu dari sang mahasiswa sendiri.
Maklum…, bertahun-tahun sebagai pejabat tinggi PN.PERTAMINA.
Kesan saya waktu itu…, sama seperti pengalaman ketika pertama sekali saya berdiri di depan kelas mengajar mata kuliah Mekanisme Reservoir, saya membatin,” saya ini mengajar di Fakultas Teknik Perminyakan atau di Fakultas Hukum yah..… kok mahasiswanya banyak sekali…?”
Selama saya di UPN “VETERAN” Yogyakarta, kontribusi almarhum pak Soen yang terbesar bagi Jurusan Teknik Perminyakan ketika itu, yang saya garis bawahi adalah ketika saya dan bpk. Ir.HR. Soekotjo mengeluh kepada beliau tentang banyaknya mahasiswa yang belum melakukan Kerja Praktek dan Tugas Akhir karena jatah dari PERTAMINA dan Oil Company untuk mahasiswa TM-UPN melakukan kedua kewajiban akademis tersebut sangat kecil dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang belum dapat jatah ketika itu, numpuk.
Tidak lama setelah itu, kami membawa ratusan mahasiswa TM-UPN ke PERTAMINA Cirebon. Kedatangan ratusan mahasiswa waktu itu tidak terlalu merepotkan pejabat, staf dan karyawan PERTAMINA di Klayan, Cirebon.
Yang merepotkan mereka adalah karena pak Soen datang langsung; mengenakan dasi pramuka.
Karena beliau mantan PU (Pemimpin Umum) PERTAMINA EP III Cirebon, “terpaksa” seluruh pimpinan dan staff EP III yang ada waktu mendatangi beliau untuk menyambangi dan bersalaman dengan Bapak Buah nya.
Besoknya, sementara para mahasiswa kembali ke Yogyakarta, saya dengan beliau naik KA.Gunung Jati tujuan Jakarta, di tempat bagasi di atas tempat duduk kami saya lihat sudah tersedia lengkap beberapa kotak berisi berbagai oleh-oleh khas Cirebon yang diantar oleh mantan Anak Buah pak Soen.
Kami diantar hingga kami duduk dengan sempurna dan nyaman pada kursi sesuai dengan nomor yang tertera di tiket ……….di Kelas Eksekutif.
Komentar:
Bang Ronald,
Satu hal yang membuat saya teringat, beliau beserta ibu satu - satunya dosen NGU - PE - EN yang hadir di hari pernikahan saya tahun 1993 di dampingi teman kita sdr. Bowo Ganewanto, Nadhifin.
Semua ilmu beliau saat ini memang kita terapkan namun belum satupun muridnya yang menirunya, kalau kedudukan barangkali sudah banyak yang melebihi beliau.
Istilah beliau masih menggema "MEOK", "ADIBIBEBA", "MANGKUS"
Simposium kita di kala jaman penjajahan pendidikan NGU PE EN back up oleh beliau dan Mas Mu'in
Okeylah,
Selamat Jalan P. Soen, pengabdianmu kepada kami akan kami kenang sepanjang masa,....... ....
rgrds,
Pandu Antariksa
Minyak834@yahoogroups.com
31 Oktober 2007
3:03:56 AM
Moga2 Mas Kotjo cepat sembuh ya...Tolong kabar-kabari dech...
Kaya'nya Account tunggal buat sumbangan makin perlu. Problem orang2 seperti saya yang diluar biasanya minta tolong keluarga di Indonesia untuk transfer. Tapi kalau setiap kasih berita, no-nya ganti2 agak pusing juga yang di titipin...
Kedua, ngga' semua orang saya kenal (dengan baik). Apalagi kalau angkatan diluar 83-84. Totok aja protes kalau saya ternyata lupa julukan-nya (sorry yo...). Kalau mau transfer uang walaupun sedikit ke orang yg ngga' kenal kok agak ngga' sreg..ya..
Demikian komentar saya...
ZengSoe - biasanya orang Indonesia kalau diem aja berarti ok (Silence is golden...) Jadi kasih dateline aja...Bulan Syawal udah mo abis kaya'nya....
Wassalam,
Eka C
BP America,Houston,TX
On 11/1/07, Tio Hartato <mailto:tio_hartato@yahoo.co.id> wrote:
Ed, kelihatannya nanti pada waktu acara halal bi halal di Pekanbaru bisa di kumpul juga untuk meringankan mas koco walaupun saat ini sudah menjalani Operasi di rumah sakit harapan kita dan berhasil yang aku baca dari email kawan2.
mungkin kalau lewat transfer hanya kecil jadi ragu2 transfer tapi kalau di kumpul pada saat kita bertemu khan jadi banyak lalu di transfer ke Koordinator disana yaitu Donny.
Biar kelihatan besar ed, itu pandangan aku Ed dan saat ini mas Koco apa masih ada di rumah sakit? kita perlu tahu perkembangannya sampai kapan dan kalau ada yang personal kirim kesana terlebih dahulu ya nggak apa2.
Tolong diingatkan kembali pertemuan kita untuk halal bi halal tersebut, kayaknya aku belum dapat email untuk acara halal bi halal nya ED.
Wassalam,
Totok"Soeswanto, Edy (edysoes)" <mailto:edysoes@chevron.com> wrote:
forwarding message..
From: Sales [mailto:mailto:Sales@Istakala.com] Sent: Wednesday, October 31, 2007 5:50 PM To: mailto:Minyak834@yahoogroups.comCc: Soeswanto, Edy (edysoes); mailto:broedy86@yahoo.comSubject: Dosen tersayang kita sakit ( Mas KOCO)
Dear Alumni TM – UPN dimanapun anda berada
Just kabar-kabar, bahwa dosen tersayang kita saat ini di ruang perawatan RS Harapan Kita Kamar 509 setelah menjalani pemasangan Ring di Pembuluh AORTA Jantung nya… ( karena ditemukan adanya gangguan jantung… beberapa pembuluhnya bumpet)
Seandainya rekan-rekan semua ada yang berkenan untuk meringankan beban biaya Pasca Operasinya ( saweran se ikhlasnya ) bisa di transfer ke rekening BCA no. 455.104.5221 a/n SUDARMONO DJOKO NUGROHO dan… mohon saya diberitahu melalui milis ini juga bilamana temen2 sudah melakukan transfer ke rekening saya tersebut.
Untuk keterbukaan pembukuan, hasil saweran temen2 akan saya laporkan melalui milis ini .
Nomer HP Mas KOCO yang bisa dihubungi : +62.815.685. 2452.
Saya tunggu partisipasi rekan2 semuanya
Salam Ketandan, Tambakbayan … Babarsari (Ex TM' 81)
SUDARMONO D. NUGROHO
Business Development Manager
============ ========= ==
PT. ISTANA KARANG LAUT
Plaza City View, 4th Floor
Jl. Kemang Timur No. 22
Jakarta 12510
INDONESIA
Phone : +62.21.718 2018
Fax : +62.21.718 1988
Email : mailto:busdev@istakala.com
============ ========
Konco-konco. ..
Sebagai informasi tambahan kemarin telah diserahkan sejumlah Rp. 4.350.000. Terimakasih atas partisipasinya.
/budhi
----- Original Message ----From: Budhy Nurpasha
Dear Alumni TM UPN..
Alhamdullilah mas Kotjo selasa sore tgl 30 Oct 2007 jam 18.00-20.00 PM telah sukses menjalani operasi jantung (2 buah ring). Sore kemarin Rabu 31 Oct 2007, kita sudah ketemu beliau dan kondisi beliau sangat baik dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan doanya teman-teman semua.
Beliau sekarang ada di kamar 509 (gedung 2, lantai lima) RS Harapan Kita, rencana akan kembali ke rumah secepatnya, setelah melaksanakan beberapa test pasca operasi hari ini.
Bagi rekan-rekan yang belum dan masih berkenan untuk menyambung tali kasih, transfer masih bisa kita terima kepada Saudara Momon-TM81. :
Bank BCA.
a/n SUDARMONO DJOKO NUGROHO
a/c no. 455.104.5221.
HP Momon : 0811 887 662
HP Budhi : 0811 822 057
PENTING : MOHON SMS jumlah pengiriman pada saat transfer selesai.
kind regards
Budhi